Dunia saat ini menyaksikan persaingan sengit antara dua kekuatan besar: Amerika Serikat (AS) dan China. Dari perdagangan, teknologi, hingga militer, kedua negara saling berebut pengaruh global. Sebagai negara dengan ekonomi besar di Asia Tenggara, Indonesia sering kali menjadi “medan pertarungan” diplomasi AS dan China. Lantas, di tengah adu kuat ini, Indonesia lebih condong ke pihak mana?
AS vs China: Dua Kutub Kekuatan Global
1. Dominasi Ekonomi China di Indonesia
China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia, dengan nilai perdagangan kedua negara mencapai US$133 miliar pada 2023. Investasi China juga mengalir deras ke sektor infrastruktur, seperti:
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
- Kawasan Industri Morowali (nikel dan baterai EV)
- Pembangkit Listrik Tenaga Surya di NTT
China menawarkan pendanaan tanpa syarat ketat seperti Barat, membuatnya menarik bagi Indonesia.
2. Pengaruh AS: Diplomasi dan Keamanan
AS tetap menjadi mitra strategis Indonesia, terutama di bidang:
- Keamanan: Latihan militer bersama seperti Garuda Shield dengan AS.
- Teknologi: Kemitraan di bidang digital dan energi hijau.
- Pendidikan & Kebudayaan: Banyak pelajar Indonesia memilih AS untuk studi.
AS juga mendorong Indonesia menjauhi China dengan isu-isu seperti keamanan di Laut China Selatan dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Strategi Indonesia: Jalan Tengah atau Bermain Dua Kaki?
Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif, artinya tidak memihak blok mana pun. Beberapa langkah strategis Indonesia:
- Menjaga Keseimbangan: Kerja sama ekonomi dengan China, sambil memperkuat aliansi keamanan dengan AS.
- Memperkuat ASEAN: Indonesia mendorong solidaritas ASEAN agar tidak dipecah oleh pengaruh AS-China.
- Diversifikasi Mitra: Membuka kerja sama dengan Jepang, Korea Selatan, dan Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan.
Tantangan ke Depan
- Tekanan Diplomatik: AS dan China terus mendesak Indonesia untuk memilih sisi.
- Ketergantungan Ekonomi: Jika konflik AS-China memanas, perdagangan Indonesia bisa terganggu.
- Isu Laut China Selatan: Indonesia harus waspada terhadap klaim teritorial China di Natuna.
Indonesia Harus Cerdik
Di tengah perang pengaruh AS vs China, Indonesia harus tetap luwes. Fokus pada kepentingan nasional, menjaga kedaulatan, dan memperkuat ketahanan ekonomi adalah kunci. Pemerintah perlu bijak mengambil peluang dari kedua negara tanpa terjebak dalam konflik mereka.